Rabu, 21 Januari 2009

SEBEL

Kemarin aku nganterin adekku pemberkasan PNS di salah satu pemkab. Huuuhh...siang itu bayak keluhan yang aku rasain. Mulai dari antri yang panjang, puanas dan puncaknya ketemu dengan salah satu orang yang bikin hati jadi gregetan.Aku bertemu dengan salah satu peserta pemberkasan juga, artinya dia juga berkesempatan untuk merasakan gaji PNS dari negara. Setelah sedikit berbasa-basi, aku mulai kenalan dengannya. Hmm, dari situ aku tahu dia bukan Sarjana Pendidikan. Lho...kok bisa antri di Tenaga Pendidikan?? Ooohh dia ternyata diterima sebagai Guru BK alias Konselor SMP. Yang lebih memprihatinkan, setelah tahu kalo aku berprofesi sama, dia tanya ke aku apa saja tugas-tugas seorang konselor di sekolah. Lho koq??? Mungkin ini adalah idealismeku sebagai orang yang ingin menunjukkan tugas konselor sebenarnya di sekolah...aku kecewa dengan perekrutan pegawai negeri sipil di sini. Terutama untuk Guru BK. Tolong dong untuk lebih selektif, kasihan anak-anak didik kita kalo ternyata yang ngajar mereka di depan kelas bukan orang yang benar-benar memiliki keahlian di bidangnya.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Lho... kok bisa..yang jadi konselor....kok..(mumet nih)

Rudi Waskito mengatakan...

ha ha ha kayak temenku bagyo mbak (eko yudi susilo/2002) konseling yang mbulet.
sama ratne (2001) konselor yang bingung karepe dewe. isok isok ae arek arek konselor iku mbak